Senin, 18 Januari 2010

Pelajaran Hidup.

Ternyata masih banyak yang belum aku ketahui tentang bagaimana cara untuk menjadi bijaksana. Boro2 jadi bijaksana, definisi bijaksana aja aku belum paham(hehehe). Sebenernya apa sih Bijaksana itu?

Aku nyoba nyari definisi dari kata “Bijaksana” di kamus bahasa indonesia di internet, dan hasilnya: (1) selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya); arif; tajam pikiran; (2) pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dsb) apabila menghadapi kesulitan dsb: dng -- ia menjawab pertanyaan yg bersifat menjerat...dst.

aku juga coba browsing di Google dengan Keyword “bagaimana menjadi bijaksana”. Ada satu pendapat orang yang bikin aku tercengang dan sadar dengan keadaanku sekarang. Di bawah ini adalah kutipan pendapat yang di tulis di http://indra1082.wordpress.com/2009/12/09/sok-bijak/.

Menurut Orang bijak arti dari bijaksana adalah memahami tetang keseimbangan. Memahami kejahatan dan kebaikan, memahami kemarahan dan kesabaran, memahami ketakutan dan keberanian, memahami orang lain dan diri sendiri. Sangat sulit menjadi manusia yang bijaksana, saat kita akan menerapkannya berbagai penghalang dan godaan akan lebih kuat menggoncang kebijaksanaan itu sendiri.

Tapi apa jadinya jika ada seseorang yang “Sok Bijak?” , apa ciri-ciri orang sok bijak? saya sendiripun belum mengerti secara pasti apa cirinya, tetapi sangat banyak dan sering saya ditemui manusia “jenis” seperti ini. Tepatnya bukan ciri melainkan “kelakuan” yang sering ditemui pada manusia berkarakter sok bijak.

  • Jika menghadapi masalah seolah-olah paling penyabar, akan tetapi sejatinya dibalik sifat sabarnya tersembunyi satu paksaan pendapat yang diinginkannya.
  • Kalau ada temen curhat seolah-olah dia motivator dan pendapatnya yang paling benar, dibumbui dengan baris kata-kata intelek, dan intonasi tenang tapi culas.
  • Ada cewek punya masalah sama cowok nya, dia bantu dengan nasihat yang mumpuni, tapi dibalik kata-katanya tersimpan provokasi.
  • Ada teman mengadu habis dikeroyok walaupun tidak bersalah, pura-pura bijak dengan mengatakan selesaikan masalah ditempat, jangan diperpanjang dalam berbagai forum (padahal dia ciut alias ngeper ).
  • Pokoknya banyak deh ciri-ciri yang sering saya temukan, sangat ngeselin tapi terkadang lucu .

Setelah baca tulisan di atas aku Cuma bisa senyum sambil nahan rasa malu sama diri sendiri(hehehehee), ternyata aku masih jauh dari kata bijaksana, dengan kata lain aku masih belum bisa menjadi bijaksana. Boleh jadi aku juga masih “sok Bijak”. Semua ciri2 orang sok bijak yang ada di atas sepertinya gak jauh beda dengan apa yang sering aku lakuin, gak menutup kemungkinan kamu juga begitu kan?? Hehehehe.. salah satu Contohnya : pernah ada cewek yang curhat, dan kebetulan aku suka sama dia. Aku memang berusaha bantu dia keluar dari masalahnya dengan memberikan saran2 dan nasehat, tapi di balik itu ada semacam provokasi agar dia bisa menaruh simpati kepadaku, dengan kata lain Caper alias Cari perhatian.(agak licik memang) hehehehehe. Tapi itu semua kan wajar, manusiawi lah. hehhehehe(membela diri).

Semua orang pasti pengen jadi bijaksana, aku pun juga begitu. Tapi mulai dari mana dulu?? Pelan2 ajalah, mungkin kalo aku sih, mulai dari mencoba memahami kemarahan dan kesabaran, memahami diri sendiri dan orang lain dulu. Kenapa lebih memilih untuk memahami dua hal tadi? soalnya kalo menurutku sih di usiaku yang termasuk masih muda ini aku masih belum bisa menahan Ego. Egois kan berarti tidak sabar, lebih mementingkan diri sendiri daripada orang lain. Dengan bisa memahami hal2 tadi, lain kali kalo ada cewek yang aku suka curhat sama aku, gak akan ada lagi yang namanya Provokasi (hehehe). sebenarnya sih wajar kalo anak muda masih kurang bisa menguasai Ego, tapi kan hebat tuh kalo masih muda uda bisa nahan ego, paling enggak bisa mengendalikan lah..itu sih menurut ku, kamu boleh berpendapat lain dan pasti punya cara lain yang kamu anggap lebih cocok buat diri kamu sendiri.

Mungkin itu aja cerita dan sedikit masukan dari bagaimana cara menjadi bijaksana, walopun mungkin gak berpengaruh banyak buat orang lain, tapi ini sudah cukup berpengaruh buat diriku sendiri.

Sampai ketemu di cerita yang lain....

4 komentar:

  1. hiyaaa...
    lama nih mbak'e gak coment,,,

    hehehee..

    y kurang lebih begitu lah mbak..
    hehehehehehee

    BalasHapus
  2. Pelajaran baru, berbagi lewat tulisan adalah ide yg mantap, apa yg mungkin kita anggap kecil tapi bagi orang lain besar
    Postingan yg mantap bro....

    salam blogger dari www.bimbinganmu.blogspot.com

    BalasHapus
  3. thanks bro . . .
    selagi masih bisa menikmati hidup, kita memang harus banyak belajar . . .
    :)

    BalasHapus