Sabtu, 07 November 2009

Belajar Ikhlas

Tidak seorangpun yang mengatakan bahwa menjadi ikhlas atau sabar itu MUDAH dan GAMPANG... Apalagi buat kita yang terbiasa menuruti kehendak EGO dan hawa nafsu KEMARAHAN.

Nah, caranya adalah :

1. Membiasakan dalam disiplin hal itu (keikhlasan / kesabaran) sehingga lama-lama TERKONDISI pada bathin kita.
Cara belajar mengurangi marahnya adalah dengan MENUTUP MULUT SEMPURNA dan DIAM, atau kalau nggak tahan PERGI menjauh. Tidak usah terburu-buru, bertahap saja.
Kalau bulan ini dalam sehari kita marah-marah 10 kali, bulan berikutnya agar bisa berkurang menjadi 8 kali, sisanya yang dua kita belajar ikhlas dan sabar. Nah, kalau bulan ini dalam sehari kita bisa mengurangi marah-marah jadi 8 kali, bulan berikutnya agar bisa berkurang menjadi 6 kali, sisanya kita belajar ikhlas dan sabar. Dst-nya, sampai bathin kita menjadi bersih.

Keikhlasan bukanlah sebuah KEADAAN, melainkan sebuah PILIHAN.
Kalau kita bisa tersenyum damai disaat kita dipuji atau dihormati orang, itu anak kecil juga bisa, he he he...
Tapi kalau kita bisa tersenyum damai disaat kita dihina, dilecehkan atau dicaci-maki, itu pertanda cahaya bathin yang mulai bersinar terang.

2. Membangkitkan kesadaran tentang kesucian dan kemanunggalan alam semesta :
Orang-orang yang membuat kita marah bukanlah orang-orang jahat, melainkan guru-guru mulia yang datang untuk melatih kesabaran kita.
Orang-orang yang membuat kita marah bukanlah orang-orang jahat, melainkan sahabat-sahabat baik yang bathinnya menderita, yang memerlukan cinta kasih kita yang tulus.

Nah nah, dalam tataran yang lebih maju, IKHLAS itu TIDAK EKSIS. Hanya eksis dari EGO kita sendiri.
Ikhlas berarti kita "memiliki sesuatu", lalu kita dengan tulus merelakan melepas "sesuatu" itu. Coba direnungkan lagi, apa sebenarnya yang kita MILIKI ? Sebenarnya tidak ada sesuatu-pun yang kita miliki di dunia ini... ha ha ha... Kita merasa memiliki karena EGO kita belaka...
Kalau sudah menyadari hal ini, maka yang tersisa hanyalah sebuah senyuman dalam paramashanti (kedamaian yang maha utama).

Shanti (peace)...

materi referensi:

Upanishad

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090407040552AAZDtoz

6 komentar: